Menyusun Distribusi Data Bergolong
Distribusi data bergolong akan menyusun data sampel
penelitian menjadi kelas per kelas. Perhatikan contoh berikut
(Tabel Distribusi Data Bergolong, disebut juga dengan
Distribusi Data Berkelompok)
|
Tampak bahwa nilai data disusun dalam suatu kelas – kelas interval.
Kelas interval ini akan menggolongkan data berdasarkan suatu rentang yang
disebut dengan “panjang kelas”. Panjang kelas maksudnya ada berapa anggota
dalam suatu kelas. Anggap kelas “140 – 144”. Kelas ini memiliki anggota antara
lain, “140, 141, 142, 143, 144”. Ini berarti panjang kelasnya = 5. Panjang
kelas dan banyaknya kelas yang perlu dibuat bisa ditentukan.
Menentukkan Banyaknya
Kelas
Banyaknya kelas bisa didapatkan dari rumus,
(dengan n merupakan total frekuensi
absolut)
(cara penulisannya di Excel) |
Seringkali hasilnya berupa angka angka
desimal. Anda dapat mempergunakan pembulatan ke atas maupun ke bawah. Misalnya
6.606066415, Anda dapat menggunakan 7 ataupun 6 sebagai banyak kelas interval
yang akan dibuat, dengan syarat nanti dalam menentukan panjang kelas juga
dilakukan pembulatan serupa. (direkomendasikan membulatkan ke atas bila
0.5-0.9)
Menentukan
Panjang Kelas
Setelah mendapati hasil banyak kelas,
sekarang kita akan menentukan berapa panjang kelasnya. Panjang kelas ditentukan
dari perhitungan,
Rentang (Range) didapat dari selisih antara nilai data terbesar dengan nilai
data terkecil. Nilai data terbesar bisa diperoleh dari =Max(data) sedangkan
nilai data terkecil menggunakan =Min(data).
Didapatkan panjang kelas sebesar 4,571…
Panjang kelas ini mengikuti pembulatan
yang sebelumnya dilakukan pada penentuan banyak kelas. Kalau tadi dilakukan
pembulatan ke atas, maka kini juga dilakukan pembulatan ke atas, begitu pula
dengan yang ke bawah. Jadi, kita mendapatkan panjang kelas sebesar 5.
Menyusun
kelas – kelas interval
Banyak kelas = 7 dan panjang kelas = 5.
Kita membuat seperti ini
Kelas interval ini, dalam pembuatannya
sebaiknya menggunakan 3 kolom. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan dalam
menentukan tepi bawah, tepi atas, dan titik tengah. Mulai dengan nilai terkecil
data, kemudian ditambah nilai panjang kelas (Panjang kelas = 5, terhitung dari
nilai terkecil, berarti ditambah 4). Maka kita akan mendapatkan interval kelas
140 – 144, yang menunjukkan panjang kelas ada 5 dan begitu seterunya dengan 145
– 149, 150 – 154, 155 – 159, hingga tercapai kelas ke-7 di 170 – 174.
Atribut
Pada Tabel Distribusi Bergolong
Tabel distribusi bergolong memiliki semua
atribut yang terdapat pada Tabel distribusi data tunggal. Untuk memahami apa
saja atribut data tunggal, lihat link di bawah ini
Pada distribusi data bergolong, kita
menemukan beberapa atribut tambahan yang akan digunakan pada perhitungan deskriptif
statistik selanjutnya.
Batas
Bawah
(Tampilan di Excel) |
Kesimpulan
Jadi yang membedakan pengerjaan data distribusi tunggal dengan
distribusi berkelompok adalah
1. Menentukan Banyak kelas
2. Menentukan Panjang kelas
3. Menyusun interval kelas
4. Mencari nilai Tepi bawah, tepi atas, dan titik tengah.
Setelah itu, Anda dapat menambahkan atribut lain yakni
frekuensi, frekuensi relatif, frekuensi relatif dikumulatifkan, frekuensi kumulatif
*, frekuensi kumulatif ** dan persentasenya.
Sekian informasi mengenai Tabel distribusi frekuensi bergolong. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca. ^^
Comments
Post a Comment