Membuat Grafik Histogram Menggunakan Excel



Histogram merupakan kelanjutan dari Tabel Distribusi dan merupakan satu kesatuan dengan statistik deskriptif. Seperti namanya, statistik deskriptif ingin menyampaikan sebuah gambaran tentang keadaan suatu variabel.


Perlu diketahui, Histogram merupakan salah satu fitur yang berupa Add-ins, yakni instrumen tambahan yang harus di-instal terlebih dahulu. Periksalah ke pengaturan Add-ins, yakni terdapat di menu File, Option, Add-ins. Klik Go pada “Manage Excel Add-ins”.
(Klik Go untuk mengatur Add-ins)


Selanjutnya centang “Analysis tool pack”.
(centang analysis toolpac untuk mengaktifkan instrumen bantu)
Anda harus sudah menginstal add-ins ini terlebih dahulu pada Ms Excel Anda. Biasanya sudah tersedia secara umum untuk Ms Excel, tapi kalau belum ada, cobalah cari Add-ins Analysis tool pack di google :)
Histogram mengolah frekuensi data menjadi bentuk batang dan polygon. Frekuensi data ditampilkan ke dalam bentuk sebagai berikut:
(Histogram berupa diagram batang frekuensi)


Sumbu X menunjukkan nilai, sedangkan sumbu Y menunjukkan frekuensi.

Berikut adalah langkah langkahnya.


Langkah – langkah membuat Histogram


1. Masukkan data mentah yang akan diolah





2. Carilah data terkecil yang didapat dari =min(data_mentah) dan juga data terbesar =max(data_mentah). => Tujuannya adalah membuat nilai data, rentangnya seperti apa.
 
(Cari data terkecil menggunakan rumus =min)

(Cari data terbesar menggunakan rumus =max)
3. Buat nilai data dengan membuat data terkecil + 1 di bawah data terkecil, kemudian drag hingga berhenti di data terbesar. => Jadi nilai data sudah dibuat. Nilai data ini ada yang “semu” atau himpunan kosong atau nilainya tidak disebutkan dalam data mentah yang bisa kita hapus nanti.


(Nilai data sebagai acuan di data mentah)
4. Mari mulai memberi perintah pembuatan histogram. Klik menu “Data”, kemudian “Data Analysis” yang ada pada ribbon paling kanan. Pada dialog box-nya, pilih “Histogram”.

(Pilih Menu ribbon Data, kemudian Data Analysis, Lalu pilih Histogram dan OK)


5. Input range kita masukkan data mentahnya dengan meng-drag seluruh data mentah (input range adalah range data mentah kita) dan Bin range kita masukkan Nilai yang sudah kita buat tadi.


6. Jangan lupa untuk mencentang “chart output” sehingga didapatkan grafik histogram. Grafik dan tabel frekuensinya akan muncul di sheet baru.

 
(Yang terpenting, selalu centang kotak Chart Output agar memunculkan Grafik Histogramnya)


(Grafik histogramnya akan muncul pada sheet baru)

7. Sekarang kita hapus beberapa nilai yang kosong. Bisa dilihat 54 dan 58 merupakan himpunan kosong, jadi kita bisa menghapusnya dari tabel. Lakukan penyesuaian seperti berikut.





Dengan mengikuti semua tahapan tadi, kita telah mendapatkan sebuah grafik histogram yang menunjukkan frekuensi data tunggal. Grafik – grafik ini sangat berguna untuk kebutuhan presentasi.




Histogram dengan Polygon

 
(Histogram dengan Polygon)
Diagram batang yang berwarna biru pada grafik histogram menunjukkan frekuensi nilai dan skalanya ada di Sumbu Y sebelah kiri. Diagram polygon menunjukkan cumulative percentage yang artinya Persentase Frekuensi Kumulatif (karena bentuknya naik, maka merupakan persentase Fk*).
Persentase diagram polygon jingga beracuan pada skala Sumbu Y di sebelah kanan.

Cara membuatnya sama seperti langkah membuat Histogram saja, hanya saja sekarang kita mencentang kotak “cumulative percentage” yang merupakan grafik dari polygon itu sendiri.

(Centang Cumulative Percentage sebagai grafik polygon)
Sekian mengenai materi tentang histogram dan polygon. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca dan semoga informasi ini bermanfaat untuk kelancaran kalian bekerja.




Comments

Popular posts from this blog

Cara untuk meng-input data dari Excel ke SPSS dengan cepat

Menyusun Distribusi Data Bergolong

Mari Membuat Tabel Distribusi Data Tunggal